Amazing Camp Bimbel Lavender

[dropcap]B[/dropcap]eberapa hari yang lalu penulis mengikuti rapat sosialisasi hasil Tracer Study UI 2015. Apa itu tracer study? Tracer study adalah studi tentang para alumni UI setelah mereka menyelesaikan studinya di UI. Tracer studi ini menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut, berapa lama rata-rata alumni UI memperoleh pekerjaan? Di sector mana saja alumni UI bekerja? Dari mana sumber informasi untuk memperoleh pekerjaan? Keahlian apa yang biasanya dibutuhkan oleh para penyedia pekerjaan?  Serta berbagai pertanyaan lainnya dapat terjawab melalui tracer study UI.

Tracer study selalu dilakukan UI setiap tahunnya. Beberapa hari yang lalu penulis mendengarkan presentasi dari pihak UI  untuk penyampaian hasil tahun 2015. Namun berhubung hasil resminya penulis belum terima maka untuk artikel kali ini penulis akan menggunakan hasil 2014 saja. Secara umum hasilnya tidak jauh berbeda.

Hasil dari tracer study ini sangat menarik untuk dicermati bagi teman-teman yang ingin kuliah, baik itu di UI ataupun di universitas lain. Berikut kami sajikan bagan mengenai aspek penting yang menjadi bahan pertimbangan bagi alumni UI saat mereka memasuki bursa tenaga kerja.

Menjadi Alumni UI

Gambar 1: Aspek Penting dalam Penerimaan Pegawai Baru (S1 Reguler)
Sumber: laporan tracer study UI 2014

Hasil dari tracer study tersebut menunjukkan bahwa reputasi universitas, kesesuaian bidang studi dan IPK bukanlah factor utama yang dicari para pemberi kerja. Para pemberi kerja lebih menyukai kemampuan antarpersonal serta kemampuan bahasa Inggris. Fenomena ini menunjukkan bahwa kecerdasan emosional dan kecerdasan berbahasa (linguistic) cenderung lebih disukai daripada kemampuan yang bersifat hard skill.  Hasil tracer study ini bisa menjadi pertimbangan bagi teman-teman yang ingin melanjutkan kuliah di PTN untuk mengembangkan kemampuan interpersonal serta kemampuan bahasa Inggrisnya.

Pengembangan kemampuan interpersonal ini bisa dipupuk melalui kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler di lingkungan kampus. Kegiatan ekstrakurikuler di kampus biasanya dilakukan dengan melibatkan diri pada organisasi kemahasiswaan dan kepanitiaan yang terdapat di kampus.  Beberapa contoh kemampuan interpersonal yang bisa terbentuk melalui kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler ini adalah kemampuan perencanaan, komunikasi lisan dan tulisan, kerjasama, kesabaran, kepemimpinan, pengambilan keputusan, tata krama birokrasi, dll. Hal-hal tersebut dapat dipelajari teorinya di kelas namun aplikasinya bisa diwujudkan di organisasi-organisasi kemahasiswaan yang ada. Selain itu selama masa kuliah juga bisa dimanfaatkan dengan peningkatan kemampuan bahasa Inggris. Kemampuan berbahasa Inggris yang baik akan meningkatkan kemampuan komunikasi seseorang. Apalagi di zaman sekarang ini saat dunia semakin mengglobal maka kemampuan komunikasi dengan orang-orang dari negara lain memegang peranan yang penting. Lulusan-lulusan dengan karakter seperti inilah yang akan lebih dipilih oleh para pemberi kerja.

Faktor reputasi universitas masih menduduki peringkat ketiga dalam kriteria pemberi kerja. Ini berarti lulusan dari sebuah universitas bereputasi baik akan lebih dipilih dibandingkan dengan universitas yang belum memiliki reputasi. Secara umum di Indonesia universitas-universitas yang memiliki reputasi baik adalah universitas negeri. UI sejauh ini masih menjadi universitas di Indonesia yang memiliki reputasi paling baik.  Atas dasar inilah bimbel Lavender senantiasa mengajak teman-teman untuk bisa mempersiapkan diri menghadapi seleksi PTN. Mengapa? Karena reputasi PTN menjadi salah satu penilaian utama yang dapat membuat seseorang diterima kerja.
(Galih Pandekar, M.S.M)