Dalam upaya mempersiapkan diri menghadapi UTBK SNBT, latihan soal menjadi salah satu cara efektif untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan. Artikel ini menyajikan 10 soal PPU (Pengetahuan Penalaran Umum) lengkap dengan kunci jawabannya. Soal-soal ini dirancang untuk membantu Anda berlatih dan mengasah kemampuan berpikir kritis. Mari kita mulai!
Contoh Soal PPU UTBK SNBT
Teks 1:
Menyuapi anak terus-terusan hingga ia besar bukanlah hal yang baik. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengajarkan anak makan sendiri. Bila dilakukan pada waktu dan dengan cara yang tepat, Si Kecil bisa dengan cepat terbiasa makan tanpa bantuan Bunda, lho. Bunda perlu tahu bahwa makan sendiri memiliki manfaat yang luar biasa bagi anak. Meski tampak sederhana, makan sendiri dapat mengajarkannya untuk bersikap mandiri, mengembangkan keterampilan motorik halusnya (misalnya memegang sendok), serta mengajarkan ia tentang tekstur dan suhu dari macam-macam makanan.
Belajar makan sendiri umumnya sudah bisa dimulai pada usia 9 bulan, yaitu ketika anak sudah bisa menggenggam makanannya sendiri. Pada usia ini, Bunda sudah boleh memberikannya finger foods atau makanan yang mudah ia genggam. Anak-anak akan mulai tertarik untuk memegang sendok, garpu, atau botol minumnya sendiri dengan kedua tangannya ketika berusia 13–15 bulan. Nah, pada masa ini, Tak sedikit makanan akan berjatuhan di lantai atau meja. Kira-kira pada usia 18–24 bulan, ia akan mulai lihai memasukkan makanannya sendiri ke dalam mulutnya dengan tidak terlalu berantakan. Namun, Si Kecil harus selalu diawasi saat sedang belajar makan sendiri. Karena masih belajar, terkadang anak bisa saja tersedak, batuk, atau muntah. Nanti ketika Si Kecil memasuki usia 24–36 bulan, ia akan lebih mahir memakan dan menikmati makanannya sendiri tanpa perlu dibantu oleh Bunda.
Sumber: alodokter.com
Nomor 1:
Ide pokok paragraf pertama berdasarkan teks tersebut adalah ….
A. Pentingnya mengajarkan anak makan sendiri
B. Dampak buruk menyuapi anak terus-menerus
C. Tekstur dan suhu makanan untuk anak
D. Usia anak untuk makan sendi
E. Cara mengajarkan anak makan sendiri
Nomor 2:
Tujuan penulis dalam teks tersebut adalah…
A. Penulis memberikan informasi kepada pembaca agar segera mengajarkan anak untuk makan sendiri.
B. Penulis mengajak pembaca untuk memahami cara mengajarkan anak makan sendiri.
C. Penulis memberikan infomasi kepada pembaca dampak dari menyuapi anak terus menerus.
D. Penulis meyakinkan pembaca bahwa mengajari anak makan sendiri merupakan hal penting.
E. Penulis memberikan informasi kepada pembaca pentingnya mengajarkan anak untuk makan sendiri
Nomor 3:
Kata si kecil dalam paragraf tersebut ditujukan pada …
A. Ibu
B. Bayi
C. Balita
D. Anak
E. Makanan
Nomor 4:
Bagaimana hubungan isi antarparagraf ke-1 dan ke-2 dalam teks tersebut…
A. Paragraf ke-1 menyajikan informasi tentang pentingnya mengajarkan anak makan sendiri. Sedangkan paragraf ke-2 merupakan dampak mengajarkan anak makan sendiri.
B. Paragraf ke-1 menyajikan informasi tentang tahapan mengajarkan anak makan sendiri. Sedangkan paragraf ke-2 merupakan pentingnya mengajarkan anak makan sendiri
C. Paragraf ke-1 menyajikan informasi tentang pentingnya mengajarkan anak makan sendiri. Sedangkan paragraf ke-2 merupakan keterangan tahapan mengajarkan anak makan sendiri.
D. Paragraf ke-1 mengulas informasi tentang buruknya tidak mengajarkan anak makan sendiri. Sedangkan paragraf ke-2 merupakan solusi untuk mengajarkan anak makan sendiri.
E. Paragraf ke-2 menyajikan informasi tentang pentingnya mengajarkan anak makan sendiri. Sedangkan paragraf ke-1 merupakan keterangan tahapan mengajarkan anak makan sendiri.
Teks 2:
Manfaat buah delima untuk ibu hamil diperoleh berkat kandungan nutrisi penting di dalamnya. Nutrisi-nutrisi tersebut meliputi vitamin C, vitamin K, folat, antioksidan, dan kalium. Buah delima dapat dikonsumsi secara langsung ataupun dijadikan sebagai jus buah. Daging buah ini termasuk unik karena berbentuk butiran-butiran kecil dan masing-masing butiran mengandung biji. Hal ini menimbulkan pertanyaan, “Amankah jika buah ini dikonsumsi bersama dengan biji-bijinya?”
Jawabannya adalah aman-aman saja. malahan, biji delima juga mengandung beragam nutrisi penting, seperti vitamin E dan serat, yang baik untuk kesehatan. mamun, ibu hamil yang menderita sembelit kronis perlu berhati-hati, karena konsumsi buah delima beserta biji-bijinya dapat meningkatkan risiko terjadinya obstruksi usus. manfaat buah delima untuk ibu hamil memang beragam, tetapi Bumil tetap harus berhati-hati dalam mengonsumsinya. meski jarang terjadi, beberapa orang dapat mengalami reaksi alergi, seperti gatal, pembengkakan, dan sesak napas, setelah mengonsumsi buah delima.
Sumber: alodokter.com
Nomor 5:
Tujuan penulis dalam teks tersebut adalah …
A. Memberikan informasi seputar manfaat buah delima bagi ibu hamil
B. Memberikan informasi seputar konsumsi buah delima
C. Memberikan informasi seputar manfaat mengonsumsi buah delima
D. Memberikan informasi seputar bentuk buah delima
E. Memberikan informasi seputar dampak konsumsi buah delima
Nomor 6:
Kata Reaksi pada teks tersebut memiliki makna yang sepadan dengan kata …
A. Dampak
B. Respons
C. Akibat
D. Jawaban
E. Terjangkit
Nomor 7:
Kelemahan apa yang terdapat di dalam teks tersebut?
A. Paragraf yang tidak memiliki unsur kesatuan dan kepaduan.
B. Tidak adanya judul pada teks
C. Penggunaan huruf kapital yang tidak sesuai dengan EBI.
D. Penggunaan tanda baca yang tidak sesuai dengan EBI.
E. Penggunaan ejaan yang tidak sesuai dengan EBI.
Nomor 8:
Simpulan yang tepat untuk teks diatas adalah …
A.Mengonsumsi buah delima akan membantu terhindar dari sesak napas.
B.Mengonsumsi buah delima harus dengan hati-hati karena menimbulkan berbagai reaksi.
C.Mengonsumsi buah delima sangat bermanfaat karena memiliki kandungan nutrisi yang kaya.
D.Mengonsumsi buah delima sangat bermanfaat untuk orang yang memiliki gangguan sembelit, alergi, dan sesak napas. Mengonsumsi buah delima akan sangat bermanfaat terutama untuk ibu hamil
Teks 3:
(1)Headset merupakan speaker atau alat pengeras suara berukuran kecil yang dipasang di telinga. (2)Mendengarkan musik dan menonton film dari laptop atau handphone dengan headset memang terasa menyenangkan dan lebih nyaman karena tidak menimbulkan suara yang mengganggu orang lain. (3)Namun, jika headset terlalu sering digunakan, apalagi jika volume suaranya terlalu keras, hal ini justru dapat merusak sel-sel saraf pendengaran. (5)Ketika sel saraf ini rusak, telinga akan kesulitan atau bahkan tidak bisa merangsang suara menuju otak. Kondisi ini membuat Anda sulit untuk mendengarkan suara. (6)Apabila Anda sering memakai headset dan mengalami keluhan tertentu, seperti telinga berdenging, sering meminta lawan bicara untuk mengulang apa yang dikatakannya, harus menaikkan volume suara ketika menonton televisi dan mendengarkan radio, atau merasakan nyeri pada telinga, sebaiknya segera periksakan telinga Anda ke dokter. (7)Untuk menilai kemampuan pendengaran dan kondisi telinga Anda, dokter spesialis THT akan melakukan serangkaian pemeriksaan yang meliputi pemeriksaan fisik telinga dan pemeriksaan penunjang, seperti tes pendengaran dan audiometri. (8)Bila hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Anda mengalami gangguan telinga akibat penggunaan headset, dokter akan memberikan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda.
Sumber: alodokter.com
Nomor 9:
Informasi yang tidak tepat berdasarkan teks tersebut adalah…
A. Penggunaan headset yang terlalu sering menyebabkan rusaknya sel-sel saraf pendengaran.
B. Dokter akan memberikan penanganan yang sesuai untuk gangguan telinga.
C. Penggunaan headset berdampak baik bagi penggunanya.
D. Ketika memiliki keluhan atas pendengaran, segera hubungi dokter.
E. Penggunaan headset perlu dikontrol agar tidak merusak pendengaran
Nomor 10:
Paragraf pertama pada teks tersebut termasuk ke dalam jenis paragraf …
A. Induktif
B. Destruktif
C. Deduktif
D. Kolaboratif
E. Campuran
Bingung ngerjainnya? Langsung belajar aja sama Bimbel Lavender
Pembahasan
- Jawaban: A. Pentingnya mengajarkan anak makan sendiri
Pembahasan: paragraf pertama termasuk ke dalam paragraf deduktif yang memilikide pokok di awal paragraf yang kemudian dikuatkan oleh kalimat penjelas. - Jawaban: E. Penulis memberikan informasi kepada pembaca pentingnya mengajarkan anak untuk makan sendiri Pembahasan: teks tersebut termasuk ke dalam teks eksposisi yang tujuan utamanya memaparkan informasi.
- Jawaban: C. Paragraf ke-1 menyajikan informasi tentang pentingnya mengajarkan anak makan sendiri. Sedangkan paragraf ke-2 merupakan keterangan tahapan mengajarkan anak makan sendiri. Pembahasan: Paragraf ke-1 memiliki ide pokok pentingnya mengajarkan anak makan sendiri sedangkan paragraf ke-2 merupakan penjelas dari paragraf ke-1 berupa tahapan mengajarkan anak untuk makan sendiri
- Jawaban: D. Anak Pembahasan: kata “si kecil” dalam teks tersebut ditujukan pada subjek kalimat sebelumnya yaitu “anak”
- Jawaban: A. Memberikan informasi seputar manfaat buah delima bagi ibu hamil Pembahasan: tujuan penulis pada teks tersebut dapat ditentukan berdasarkan ide pokok pada teks tersebut.
- Jawaban: B. Respons Pembahasan: kata reaksi memiliki makna “tanggapan” yang sama dengan kata respons
- Jawaban: C. Penggunaan huruf kapital yang tidak sesuai dengan EBI. Pembahasan: Pada paragraf ke-2, setiap awal kalimat kecuali kalimat pertama tidak menggunakan huruf kapital.
- Jawaban: E. Mengonsumsi buah delima akan sangat bermanfaat terutama untuk ibuhamil. Pembahasan: Simpulan pada teks tersebut terdapat pada ide pokok teks pada paragraf pertama.
- Jawaban: C. Penggunaan headset berdampak baik bagi penggunanya. Pembahasan: Opsi tersebut memiliki konteks yang berlawanan dengan ide pokok teks tersebut.
- Jawaban: C. Deduktif Pembahasan: Paragraf tersebut memiliki ide pokok/gagasan utama yang terletak di awal paragraf dan disebut dengan paragraf deduktif.
Kak Sa’ad
Arif Saadilah adalah seorang alumnus Universitas Indonesia (UI) yang telah menyelesaikan gelar Sarjana (S1) dalam bidang Fisika dan gelar Magister (S2) dalam bidang Teknik Metalurgi Material di UI. Sejak tahun 2011, Arif Saadilah telah berperan sebagai pengajar di berbagai bimbingan belajar di seantero Depok, utamanya bimbingan masuk PTN. Namun sejak 2016 – 2020 memutuskan bergabung menjadi pembimbing kelas (pendamping sekaligus pengajar di kelas Amazing Camp) Bimbingan Belajar Lavender (Bimbel Lavender) dalam mata pelajaran Fisika, Materi SNBT (Pengetahuan Kuantitatif dan Penalaran Matematika), dan Matematika Dasar.