Karantina Khusus Kedokteran
Karantina Kedokteran Program Spesial persiapan ujian masuk Fakultas Kedokteran melalui jalur UTBK, Ujian Mandiri, atau ujian Kelas Internasional dengan sistem menginap di lokasi belajar (Hotel/ Wisma daerah Depok) selama 40 hari.
Konsultasi dengan Customer Service Representative
Bimbel Lavender Sekarang
Konsultasi dengan Customer Service Representative Bimbel Lavender Sekarang
Karantina khusus kedokteran merupakan program spesial Bimbel Kedokteran Lavender yang dirancang agar siswa bisa fokus belajar materi persiapan ujian Masuk Kedokteran PTN.
Untuk mengkondisikan agar siswa foku, siswa harus dikarantina agar siswa tidak ter-distract oleh hal-hal yang bisa melalaikan pembelajaran seperti penggunaan gadget yang berlebihan, bolak-balik ke lokasi bimbel yang tentunya akan macet di jalan dan membuang waktu 1-2 jam setiap harinya yang akan sangat berguna jika dipakai untuk sekedar latihan soal ujian PTN.
Di Karantina Kedokteran ini juga kami akan mengkondisikan siswa agar fokus untuk belajar saja. Sehingga makan, laundry, dan semua kebutuhan sehari-hari sudah terpenuhi. dan juga siswa tidak perlu repot-repot mendaftar ujian karena sudah akan didaftarkan oleh staff Bimbel Lavender.
Di Karantina Khusus Kedokteran Lavender kamu akan dibekali dengan fasilitas-fasilitas yang akan mendukung tercapainya mimpimu untuk lulus di Fakultas Kedokteran:
1. Assessment Akademik /Matrikulasi
Bertujuan untuk memetakan kemampuan awal siswa agar dapat dibutakan strategi pembelajaran dengan baik & mencapai target.
2. Sistem Belajar Small Class
Sistem small class diperlukan agar siswa lebih termotivasi dan kompetitif namun tetap terjaga suasana belajar yang kondusif.
Siswa didampingi oleh coach kompeten tersertifikasi yang akan mendampingi dan memberi layanan personal coaching
4. Tryout berkala
Tryout berkala dan sesuai dengan karakter ujian termasuk soal dan sistem penialaian ujian yang up to date
5. Assessment Personality
Bertujuan untuk memetakan personality dan minat bakat sehingga pembelajaran akan disesuaikan dengan dominasi bakat & karakter.
di semua program karantina lavender, siswa akan didampingi oleh staff pembimbing kelas yang akan stay 24 jam dalam 7 hari membimbing siswa selama karantina.
Di Lavender, kami menggunakan jasa guru terbaik dan profeional dalam mengajarkan materi ujian PTN. Selain lulusan PTN ternama, pengajar tersertifikasi training BNSP.
program ini sudah termasuk covering biaya pendaftaran dan formulir ujian FK sebanyak 15 ujian (termasuk ujian Internasional & UTBK).
Konsultan pendidikan tersertifikasi talets mapping & CBA untuk konsultasi pemilihan kampus.
Bank soal lengkap yang dapat diakses siswa melalui bookgenville.com
Rp.115.000.000,-
Camp Belajar Persiapan Masuk Kedokteran Selama 2 Bulan
Total Pembelajaran Karantina UTBK + Mandiri adalah 40 Hari.
Rp.125.000.000,-
Medical Supercamp + Medical Bootcamp
Rp.25.000.000,-
Camp Belajar Pengisi Liburan di Bulan Desember + Tour Stase & Medical Field Trip ke Universitas Kedokteran di Malaysia.
Tidak ada tes untuk masuk Bimbel Kedokteran Lavender. Siapapun kamu, kamu bisa langsung mengikuti program Bimbel Kedokteran Lavender.
Di tahun 2021 kemarin, 100% siswa MAP lavender diterima di Fakultas Kedokteran dan 100% siswa Karantina Kedokteran diterima di PTN dan 67% lulus di Fakultas Kedokteran.
Pengajar Bimbel Kedokteran Lavender terdiri dari dosen, asisten dosen, alumni UI, UGM, dan PTN lainnya.
Mahal dan murah itu relatif. Kami memberikan pelayanan dan fasilitas terlengkap dan terbaik yang tidak diberikan oleh Bimbingan Kedokteran lainnya.
Untuk kelas MAP Maksimal siswa per kelas 3 siswa. Sedangkan untuk Karantina Kedokteran maksimal siswa per kelas 6.
Tahun Lulus | Nama Alumni | Fakultas Kedokteran |
---|---|---|
2021 | Sylvia Alvita | Kedokteran UI |
Andien Kirana | Kedokteran UI | |
M. Alif Fakhri | Kedokteran UI | |
Zefanya | Kedokteran UI | |
Arimbi Zahira | Kedokteran UGM | |
M. Raihan Wirawan | Kedokteran UGM | |
Hamam Al Farabi | Kedokteran UNDIP | |
Kayla Meivasya Geotavani | Kedokteran UNDIP | |
Kezia Eka P | Kedokteran UNDIP | |
Muhammad Ikhsan | Kedokteran UNPAD | |
Najla Aulia | Kedokteran UNPAD | |
M. Hazzel Ghiffari | Kedokteran UNAIR | |
M. Nabil Abrar | Kedokteran UNAIR | |
Samuel Christian Gunawan | Kedokteran UNS | |
Alfan Rahardhyan Alchamdany | Kedokteran Univ. Brawijaya | |
Muhammad Nabil Abrar | Kedokteran Univ. Brawijaya | |
Muhammad Daffa Arkananta | Kedokteran Univ. Brawijaya | |
Marisa Athifa | Kedokteran UPN Jakarta | |
Bintang Anugerah Hade | Kedokteran UNAND | |
Kezia Eka P/td> | Kedokteran UNILA | |
Cinta Alicia Rahma | Kedokteran UNILA | |
Nazla Azizah Harahap | Kedokteran UNILA | |
Cut Alifiya | Kedokteran UNSYIAH | |
Covina Reyhana | Kedokteran UNSYIAH | |
Anisah Tanzilulwafa | Kedokteran UNISBA | |
Ruly Rizky | Kedokteran UNSRAT | |
Toar Timothy | Kedokteran UNSRAT |
Tahun Lulus | Nama Alumni | Fakultas Kedokteran |
---|---|---|
2020 | Aurelia Regina | Kedokteran UI |
Kedokteran UNPAD | ||
Kedokteran UNAIR | ||
Joseph Edwardo Agnar | Kedokteran UI | |
Safira Nurahma | Kedokteran UI | |
M. Mikala Mulkan Muda | Kedokteran UI | |
M. Hafizh Zauhari | Kedokteran UI | |
Kedokteran UNEJ | ||
Kesiha | Kedokteran UI | |
Rajendra Yuraf Tama H | Kedokteran UGM | |
Shabrina Lathifunnisa | Kedokteran UNHAN | |
Raissa Shafina | Kedokteran UNPAD | |
Kedokteran UPNV Jakarta | ||
M. Farhan Ismail | Kedokteran UGM | |
Kedokteran UNHAS | ||
Naurah Azzahra Rivani | Kedokteran UNPAD | |
Ismail Hanan | Kedokteran UNPAD | |
Kedokteran UNAIR | ||
Sylvia Alvita Fikardi | Kedokteran UNPAD | |
Kedokteran UNDIP | ||
Nafesa | Kedokteran UNAIR | |
Kedokteran UNS | ||
Inge Rizka | Kedokteran UNS | |
Kedokteran UNEJ | ||
Maureen Nafiri Bandaso Runtung | Kedokteran UNSRAT | |
M. Fikri | Kedokteran UNSRAT | |
Siti Fitriyatul Alawiyah | Kedokteran UNTIRTA | |
Fikri Al Argan | Kedokteran Univ. Bengkulu | |
Daffa Fawwaz Bahana | Kedokteran UPNV Jakarta | |
Khairunisa Nur Erya | Kedokteran UPNV Jakarta | |
Anastasia Josephine | Kedokteran UPNV Jakarta | |
Alif Rafqy Irawan | Kedokteran Univ. Bengkulu | |
Abdul Hafizh Zaidan | Kedokteran Univ. Jambi |
Tahun Lulus | Nama Alumni | Fakultas Kedokteran |
---|---|---|
2019 | Rumaisha Nuha | Kedokteran UI |
Kedokteran UPN Jakarta | ||
Kedokteran UIN Jakarta | ||
Ruga Ayu Ainaya Raesa | Kedokteran UI | |
Zakwinul Ammar | Kedokteran UI | |
Kedokteran UNSRI | ||
Muthia Alfina Hanif | Kedokteran UI | |
Kedokteran UNAIR | ||
Nabil Hasna | Kedokteran UI | |
Tsaniya Meidini | Kedokteran UNDIP | |
Nabilla Tita Azalia Putri | Kedokteran UPN Jakarta | |
Klarissa Salma | Kedokteran UGM | |
Cici Yulian | Kedokteran UGM | |
Arlo Athala | Kedokteran UNPAD | |
Kedokteran UNILA | ||
Nahdah Naabilah | Kedokteran UNAIR | |
Amatullah Hayyatunnupus | Kedokteran UNAIR | |
M. Mufti Sofyannoor | Kedokteran UGM | |
Labaika Annisa Islami | Kedokteran UNSRI | |
Nabila Azzahra Putri | Kedokteran UNSRI | |
Zahra Putri Oktyasti | Kedokteran UNSRI | |
Edward Sintong Samosir | Kedokteran UNILA | |
Mardiyanti Sarampang | Kedokteran Universitas Palangkaraya | |
Fadhil Taufiqurahman | Kedokteran UNHAS | |
Diva Savira | Kedokteran UNSYIAH | |
Puti Asma Bari’ah | Kedokteran UNAND |
Ayo berkunjung ke kantor kami untuk survey lokasi kegiatan bimbel karantina masuk ui dan juga konsultasi seputar dunia masuk UI, UGM, ITB, dan juga PTN unggulan lain juga tips n trick agar bisa masuk UI, UGM, ITB atau PTN Impianmu.
Kedokteran (bahasa Inggris: medicine) adalah ilmu dan praktik dari diagnosis, pengobatan, dan pencegahan penyakit.[1][2] Kata medicine berasal dari bahasa Latin medicus, yang berarti “dokter”.[3][4] Kedokteran meliputi berbagai praktik perawatan kesehatan yang berkembang untuk mempertahankan dan memulihkan kesehatan dengan pencegahan dan pengobatan penyakit. Kedokteran kontemporer menggunakan ilmu biomedis, penelitian biomedis, genetika, dan teknologi medis untuk mendiagnosis, mengobati, dan mencegah cedera dan penyakit, biasanya melalui obat-obatan atau bedah, tetapi juga melalui terapi yang beragam, antara lain, psikoterapi, splint dan traksi eksternal, peralatan medis, biologis, dan radiasi pengionisasi.[5]
Kedokteran telah ada selama ribuan tahun, selama sebagian besar dari itu adalah seni (area dari keterampilan dan pengetahuan) yang sering memiliki hubungan dengan keyakinan agama dan filsafat dari budaya lokal. Misalnya, seorang dukun akan menggunakan tanaman obat dan berdoa untuk kesembuhan, atau filsuf dan dokter kuno akan mengeluarkan darah menurut teori humoralisme. Dalam abad-abad terakhir, sejak munculnya ilmu pengetahuan modern, kebanyakan dari kedokteran telah menjadi kombinasi seni dan ilmu pengetahuan (baik dasar dan terapan, di bawah payung ilmu kedokteran). Sementara teknik untuk melakukan jahitan adalah seni yang dipelajari melalui praktik, pengetahuan tentang apa yang terjadi pada tingkat sel dan molekuler pada jaringan yang dijahit muncul melalui ilmu pengetahuan.
Bentuk pra-ilmiah kedokteran sekarang dikenal sebagai pengobatan tradisional dan pengobatan rakyat. Mereka tetap umum digunakan dengan atau sebagai ganti pengobatan ilmiah dan dengan demikian disebut pengobatan alternatif. Misalnya, bukti efektivitas akupunktur adalah “bervariasi dan tidak konsisten” untuk kondisi apapun,[6] tetapi umumnya aman bila dilakukan oleh praktisi yang terlatih.[7] Sebaliknya, perawatan di luar batas-batas keamanan dan kemanjuran disebut sebagai perdukunan.
Pada awalnya, sebagian besar kebudayaan dalam masyarakat awal menggunakan tumbuh-tumbuhan herbal, dan hewan untuk tindakan pengobatan. Ini sesuai dengan kepercayaan magis mereka yakni animisme, sihir, dan dewa-dewi. Masyarakat animisme percaya bahwa benda mati pun memiliki roh atau mempunyai hubungan dengan roh leluhur.
Ilmu kedokteran berangsur-angsur berkembang di berbagai tempat terpisah yakni Mesir kuno, Tiongkok kuno, India kuno, Yunani kuno, Persia, dan lainnya. Sekitar tahun 1400-an terjadi sebuah perubahan besar yakni pendekatan ilmu kedokteran terhadap sains. Hal ini mulai timbul dengan penolakan–karena tidak sesuai dengan fakta yang ada–terhadap berbagai hal yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh pada masa lalu (bandingkan dengan penolakan Copernicus pada teori astronomi Ptolomeus. Beberapa tokoh baru seperti Vesalius (seorang ahli anatomi) membuka jalan penolakan terhadap teori-teori besar kedokteran kuno seperti teori Galen, Hippokrates, dan Avicenna. Diperkirakan hal ini terjadi akibat semakin lemahnya kekuatan gereja dalam masyarakat pada masa itu.
Ilmu kedokteran yang seperti dipraktikkan pada masa kini berkembang pada akhir abad ke-18, dan awal abad ke-19 di Inggris (oleh William Harvey, abad ke-17), Jerman (Rudolf Virchow), dan Prancis (Jean-Martin Charcot, Claude Bernard). Ilmu kedokteran modern, kedokteran “ilmiah” (di mana semua hasil-hasilnya telah diujicobakan) menggantikan tradisi awal kedokteran Barat, herbalisme, humorlasime Yunani, dan semua teori pra-modern. Pusat perkembangan ilmu kedokteran berganti ke Britania Raya, dan Amerika Serikat pada awal tahun 1900-an (oleh William Osler, Harvey Cushing).
Kedokteran berdasarkan bukti (evidence-based medicine) adalah tindakan yang kini dilakukan untuk memberikan cara kerja yang efektif, dan menggunakan metode ilmiah serta informasi sains global yang modern.
Kini, ilmu genetika telah memengaruhi ilmu kedokteran. Hal ini dimulai dengan ditemukannya gen penyebab berbagai penyakit akibat kelainan genetik, dan perkembangan teknik biologi molekuler.
Ilmu herbalisme berkembang menjadi farmakologi. Masa modern benar-benar dimulai dengan penemuan Heinrich Hermann Robert Koch bahwa penyakit disebarkan melalui bakteria (sekitar tahun 1880), yang kemudian disusul penemuan antibiotik (sekitar tahun 1900-an). Antibiotik yang pertama kali ditemukan adalah obat Sulfa, yang diturunkan dari anilina. Penanganan terhadap penyakit infeksi berhasil menurunkan tingkat infeksi pada masyarakat Barat. Oleh karena itu dimulailah industri obat.
Praktik kedokteran mengombinasikan sains, dan seni. Sains, dan teknologi adalah bukti dasar atas berbagai masalah klinis dalam masyarakat. Seni kedokteran adalah penerapan gabungan antara ilmu kedokteran, intuisi, dan keputusan medis untuk menentukan diagnosis yang tepat, dan perencanaan perawatan untuk masing-masing pasien serta merawat pasien sesuai dengan apa yang diperlukan olehnya.
Pusat dari praktik kedokteran adalah hubungan relasi antara pasien, dan dokter yang dibangun ketika seseorang mencari dokter untuk mengatasi masalah kesehatan yang dideritanya.
Dalam praktik, seorang dokter harus:
Semua yang dilakukan dokter tercatat dalam sebuah rekam medis, yang merupakan dokumen yang berkedudukan dalam hukum.[8]
Profesi kedokteran dituntut untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik, apalagi kini cakupan ilmu telah berkembang luas. Ilmu kedokteran gigi, dan psikologi, walaupun sering dipisahkan dari kedokteran umum, tetap menjadi bagian satu kesatuan ilmu kedokteran.
Seorang dokter dapat memiliki kemampuan spesialisasi(sudah menjalani pendidikan lanjut pasca sarjana), dan subspesialisasi yang disebut sebagai dokter spesialis. Penentuan spesialiasi, dan gelarnya beragam di tiap negara.
Ilmu kedokteran pun meluas ke bidang lainnya. Beberapa bidang belum dikenal di Indonesia.