[dropcap style=”simple”]M[/dropcap]asa Orientasi Siswa (MOS) adalah kata yang saat ini sedang ramai diperbincangkan orang. MOS adalah istilah yang digunakan untuk para siswa-siswi sekolah sedangkan Ospek atau OPK biasanya istilah yang digunakan bagi para mahasiswa/i baru di kampus. Istilah orientasi sering menjadi momok yang menyeramkan bagi siswa/i yang memasuki jenjang pendidikan baru. Orientasi atau MOS atau OSPEK sering identik dengan bullying, benarkah demikian? Menurut kami tidak.
Orientasi sebenarnya adalah proses yang umum dialami oleh setiap manusia. Dalam dunia kerja orientasi adalah hal yang umum kemudian orientasi juga sering dibahas dalam berbagai buku teks manajerial terutama yang terkait dengan SDM. Jika ada karyawan baru diterima di kantor baru maka biasanya ada masa orientasi untuk karyawan baru. Orientasi karyawan baru ini biasanya berisi dengan pengenalan terhadap struktur organisasi perusahaan,deskripsi pekerjaan, rekan kerja, atasan, nilai-nilai yang dianut perusahaan, istilah-istilah yang sering digunakan perusahaan, dll. Hal-hal tersebut adalah hal yang biasa dalam masa orientasi karyawan baru. Orientasi akan membantu karyawan baru untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya, sehingga diharapkan si karyawan baru tersebut dapat segera menjalankan pekerjaannya dengan baik.
Demikian pula ketika seorang siswa/i yang memasuki jenjang pendidikan yang baru dan lebih tinggi. Diperlukan masa agar siswa/i baru mengenali lingkungan barunya dengan baik. Pengenalan lingkungan baru secara baik akan membantu siswa/i tersebut dalam menguasai pelajaran yang menjadi tuntutan dari sekolah atau kampus barunya. Masing-masing sekolah/kampus memiliki budaya dan nilai-nilai yang belum tentu sama dengan sekolah/kampus lainnya. Orientasi di tingkat sekolah/kampus dapat diisi pengenalan struktur organisasi sekolah/kampus, pengenalan organisasi-organisasi (ekskul) di sekolah/kampus, jadwal-jadwal penting dari sekolah/kampus tersebut, dll. Di luar pengenalan tentang sekolah/kampus bisa juga dikenalkan tentang tema-tema lain yang sedang populer di masyarakat seperti kampanye anti narkoba, gerakan penghijauan, bahaya pergaulan bebas, dll. Jadi orientasi adalah proses yang memberikan nilai tambah bagi pesertanya dan bukan menjadi ajang “balas dendam” atau perploncoan atau bullying.
Jadi dari penjelasan di atas terdapat perbedaan yang nyata ya antara MOS dengan bullying. Orientasi bermaksud membantu mempermudah proses adaptasi dengan lingkungan baru sedangkan bullying justru mempersulit proses adaptasi dengan lingkungan baru dan akhirnya malah menimbulkan jarak antara yang sudah senior dan yang masih junior. Masa Orientasi yang berisi aneka bentuk bullying adalah bentuk orientasi yang keliru dan menyimpang dari tujuan orientasi. Dengan demikian perlu adanya pemahaman yang menyeluruh tentang cara orientasi sekolah/kampus itu seharusnya dikerjakan. Oleh sebab itu menurut kami, orientasi = yes dan bullying = no. (GLP)